Bagian terpenting dari kendaraan roda dua yang memberikan kenyamanan adalah jok motor. Itulah alasan bagian ini selalu dibuat empuk, tidak mudah selip, dan awet. Pabrikan motor umumnya menggunakan jok yang sesuai dengan standar sehingga terkesan membosankan bagi beberapa orang.
Jika Anda suka sekali melakukan modifikasi pada motor dan berharap jok tampil lebih menarik, pilih yang sesuai kebutuhan. Sebelum itu, simak dulu jenis kulit jok, busa isian, cara pemilihan jok, sampai perawatannya di bawah ini.
Baca juga: 10 Aksesoris Motor yang Paling Banyak Digunakan para Bikers
Sebelum mengganti jok yang rusak atau sengaja dilepas untuk keperluan modifikasi, pilih jenis kulit yang sesuai. Untuk melakukannya, simak dahulu pembahasan tentang dua jenis kulit beserta kelebihan dan kekurangannya.
Kulit asli bisa digunakan untuk memberikan tampilan elegan dan terkesan mewah. Bahan ini cocok untuk jok motor lawas agar kesan vintage makin terasa. Jika dipakai hingga bertahun-tahun, kulit asli juga akan mengalami perubahan warna dan menambah keindahan.
Kelebihan jok dari kulit asli adalah tidak mudah rusak karena cenderung lebih tebal. Jadi, seandainya dipakai bertahun-tahun pun, jok hanya akan mengalami goresan saja. Bahan kulit ini juga tahan sekali dengan api sehingga tidak mudah terbakar.
Sayangnya, kulit asli cenderung sulit untuk dirawat. Anda tidak bisa membasahinya atau terkena hujan karena biasanya akan keluar aroma yang tidak sedap. Selain itu, bahan kulit juga cenderung lebih mahal per lembarnya. Jadi, bujet untuk melakukan modifikasi makin besar.
Kulit sintetis merupakan pilihan yang cukup baik untuk Anda yang ingin memiliki jok dengan banyak pilihan warna. Karena terbuat di pabrik, ada banyak pilihan warna yang diciptakan. Jadi, warna jok kulit sintetis bisa disesuaikan dengan bodi motor yang Anda miliki saat ini.
Kelebihan lain dari kulit sintetis yang dibuat menjadi jok adalah lebih murah per meter perseginya. Harga yang ditawarkan mulai Rp 40-80 ribuan saja. Kulit ini juga mudah dibentuk menjadi berbagai pola agar memberikan efek 3D dari kendaraan.
Hal yang cukup disayangkan dari penggunaan jok kulit sintetis adalah mudah robek karena cenderung tipis. Biasanya, jok harus diganti setiap setahun sekali. Selain itu, jok dari bahan kulit sintetis juga mudah terbakar jika tersulut api.
Jenis busa yang digunakan untuk motor juga beragam. Anda bisa menggunakan busa latex atau busa molding. Nah, apa saja kelebihan dan kekurangan dari dua busa tersebut?
Busa latex banyak digunakan oleh pengguna motor karena memberikan sensasi empuk. Anda bisa memasangnya untuk menambah kenyamanan dalam berkendara. Jadi, meski melakukan perjalanan jauh sekali pun, Anda tidak akan terasa lelah. Selain itu, busa latex juga cenderung mudah didapatkan.
Untuk kekurangan, busa latex cenderung lebih mahal dari jenis busa biasa. Jadi, jika ingin menggantinya, bujet minimum adalah Rp 500 ribuan. Selain itu, busa ini sedikit sulit dibentuk sehingga bentuk jok yang dipakai akan standar. Selanjutnya, busa ini juga bisa kempes kalau digunakan terus-menerus.
Busa molding tidak bisa didapatkan secara langsung. Biasanya, Anda harus memesannya terlebih dahulu atau hanya bisa membelinya sesuai dengan merek motor. Busa ini sudah memiliki bentuk dan lengkungan seperti jok standar dari pabrik. Jadi, saat dipasang, montir hanya perlu mengelem bagian bawahnya saja.
Busa jok jenis ini bisa dibentuk menjadi apa pun. Meski terlalu besar, jok bahkan masih bisa diiris di beberapa bagian agar sesuai dengan kebutuhan. Satu hal yang cukup disayangkan dari busa ini adalah terlalu keras saat diduduki.
Ingin mengganti jok kendaraan bermotor dengan yang baru, tetapi merasa kesulitan dalam memilihnya? Lakukan beberapa tips di bawah ini:
Pilih bahan kulit jok yang sesuai dengan kebutuhan. Seperti yang sudah dibahas di atas, ada dua jenis bahan kulit yang digunakan. Pertama adalah kulit asli dan kedua kulit buatan. Keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan sendiri dan cukup imbang.
Jika Anda hanya memakainya untuk motor biasa saja, kulit imitasi bisa digunakan karena cukup mudah didapatkan. Namun, jika digunakan untuk motor klasik dan dipakai untuk koleksi atau pameran, bahan kulit asli adalah pilihan terbaik.
Perhatikan juga busa pengisi agar tidak salah melakukan modifikasi. Katakanlah Anda ingin busa yang empuk dan nyaman saat dikendarai, maka jenis busa latex bisa digunakan. Sebaliknya, jika ingin jok yang menarik dan menambah estetika, Anda bisa memakai bus jenis molding.
Jok dengan kulit sintetis biasanya memiliki pola dan permukaan yang berbeda-beda. Ada banyak pilihan yang bisa Anda sesuaikan dengan kendaraan. Sebelum membeli, coba bayangkan apakah jok itu akan sesuai atau malah membuat motor jadi terlihat aneh.
Masalah harga juga bisa jadi pertimbangan saat mengganti jok. Bahan sintetis cenderung murah meski tidak awet. Selain itu, busa latex lebih mahal karena memberikan kenyamanan lebih.
Anda bisa memilih kombinasi kulit dan busa yang akan mengisinya. Selama bujet yang Anda miliki cukup banyak, mau pakai yang mana pun tidak masalah. Yang penting sesuaikan dengan kebutuhan dan kenyamanan.
Anda termasuk tipe orang yang seperti apa? Sangat rajin membersihkan dan merawat motor atau cenderung cuek? Kalau termasuk yang cuek, lebih baik pilih jok yang mudah dirawat seperti bahan kulit sintetis.
Baca juga: Tips Perawatan Motor Baru Agar Tetap Awet dan Prima
Setelah mendapatkan jok yang baru, Anda harus melakukan perawatan terbaik agar tidak mudah rusak. Berikut tips merawat jok untuk motor yang benar.
Jok kendaraan roda dua mungkin dianggap sepele bagi beberapa orang. Namun, jika bagian ini robek atau bermasalah, kenyamanan Anda berkendara akan berkurang. Apalagi kondisi sedang hujan, busa bisa menyerap air dan membuat Anda basah saat mengendarai motor.
Saat Anda ingin mengganti atau melakukan modifikasi pada jok motor, ada baiknya memperhatikan bahan kulit dan busa pengisinya. Dengan begitu, jok tidak hanya terlihat menarik secara visual saja, tetapi tetap nyaman saat digunakan untuk berkendara selama berjam-jam.
Justin Sutanto memiliki spesialisasi di dunia digital sebagai SEO & SEM Specialist, bekerja di salah satu agensi pemasaran digital terkemuka selama lebih dari tiga tahun.