Sejak dipopulerkan di era modern oleh Tesla, kendaraan berbasis motor listrik kian dilirik, baik itu oleh pabrikan maupun pengendara. Antusiasme terhadap pemakaian kendaraan listrik tentunya harus disambut baik, mengingat popularitas dan teknologi kendaraan listrik dapat mengurangi konsumsi BBM yang berperan besar dalam krisis iklim. Lantas, bagaimana cara kerja tiap komponen motor listrik?
Pada dasarnya, baik motor listrik pada kendaraan listrik maupun motor listrik pada peralatan rumah tangga, seperti kipas angin, memiliki prinsip kerja yang sama, yaitu elektromagnetik. Cara kerja motor listrik berbasis elektromagnetik adalah sebagai berikut:
Untuk lebih memahami cara kerjanya, akan lebih baik jika kita juga memahami bagian-bagian komponen motor listrik dan fungsinya masing-masing. Secara umum, motor listrik memiliki 7 komponen: stator coil, rotor coil, main shaft, brush, motor housing, bearing, dan drive pulley.
Sering juga disebut armature coil, stator coil adalah komponen lilitan atau kumparan kawat tembaga yang tidak bergerak atau diam (statis). Fungsinya adalah menghasilkan medan magnet di dalam motor listrik. Pada motor listrik skala kecil seperti pada mainan, fungsi komponen ini biasanya digantikan oleh lempengan magnet.
Serupa dengan stator coil, rotor coil adalah sekumpulan kumparan tembaga yang menempel pada poros utama atau main shaft. Bagian inilah yang akan berputar akibat polarisasi kutub magnetik yang dihasilkan dari aliran listrik pada kumparan. Kecepatan putarannya sendiri ditentukan oleh jumlah lilitan pada kumparan. Semakin banyak lilitan tembaganya, maka semakin cepat pula rotor akan berputar.
Poros utama atau main shaft, sesuai namanya, adalah komponen yang menjadi poros untuk komponen-komponen yang digerakkan. Karena fungsinya sebagai poros putar, rotor coil ditempelkan pada komponen ini. Main shaft ini jugalah yang terhubung dengan komponen penggerak pada kendaraan. Material yang digunakan untuk membuat main shaft harus berasal dari logam anti karat dan tahan panas seperti alumunium.
Komponen ini berupa dua sikat tembaga yang berfungsi mengalirkan listrik ke rotor coil. Selain mengalirkan arus listrik, komponen ini juga berfungsi mengoreksi aliran arus listrik dengan arah yang sama. Koreksi ini ditimbulkan dari gesekan antara brush dengan rotor coil yang berputar.
Komponen ini berupa dua sikat tembaga yang berfungsi mengalirkan listrik ke rotor coil. Selain mengalirkan arus listrik, komponen ini juga berfungsi mengoreksi aliran arus listrik dengan arah yang sama. Koreksi ini ditimbulkan dari gesekan antara brush dengan rotor coil yang berputar.
Bearing atau laher adalah komponen yang berfungsi untuk memastikan rotor dapat berputar dengan baik. Komponen ini juga menghubungkan rotor dengan motor housing yang meminimalisir gesekan atau traksi. Oleh karena fungsinya yang mengurangi hambatan gesekan pada mesin, bearing dibuat dari bahan dengan gaya gesek yang kecil seperti alumunium.
Komponen inilah yang menghubungkan motor listrik dengan komponen gerak pada kendaraan. Fungsi komponen ini adalah menyalurkan energi kinetik yang dihasilkan oleh mesin untuk menggerakkan kendaraan.
Demikian penjelasan mengenai komponen motor listrik dan fungsinya. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa motor listrik memiliki komponen yang lebih sederhana dibandingkan mesin pembakaran dalam (internal combustion), yang berarti perawatannya akan lebih mudah. Karena itu, tidak heran jika motor listrik skala besar akan menjadi pilihan untuk menjadi jantung transportasi massal di masa depan.
Justin Sutanto memiliki spesialisasi di dunia digital sebagai SEO & SEM Specialist, bekerja di salah satu agensi pemasaran digital terkemuka selama lebih dari tiga tahun.