Pernahkah Anda mendengar tentang fungsi sekring pada sepeda motor maupun mobil? Selain mesin, dalam kendaraan bermotor terdapat sistem kelistrikan. Walaupun bukan komponen utama, tapi ketika kendaraan roda dua tersebut atau mobil tidak memiliki sistem listrik, maka pembakaran tidak akan terjadi. Selain busi, komponen kelistrikan lain yang perlu Anda ketahui adalah sekring.
Dikenal juga dengan nama lain fuse, fungsi sekring dalam sistem kelistrikan kendaraan bermotor adalah untuk memutus arus seandainya terjadi korsleting. Apabila arus yang lewat lebih dari yang seharusnya, sekring akan memutusnya secara otomatis. Meskipun dari segi ukuran fuse ini sangat kecil, namun perannya sebagai bagian dari sistem pengalam sangat vital. Jika sekring tidak ada, risiko terjadinya kebakaran kabel akan semakin besar.
Sekring biasanya dipasang pada satu kotak dalam ruang mesin atau di bagian dasbor pada kendaraan roda empat. Sedangkan pada kendaraan roda dua, sekring biasanya berada di bagian bawah jok motor, dekat dengan aki.
Karena fungsinya sebagai pengaman dalam sistem kelistrikan, berbagai bagian atau komponen kendaraan berhubungan langsung dengan sekring. Misalnya saja klakson, lampu atau wiper. Sekring tidak hanya mencegah korsleting, tapi juga mengatur jumlah listrik yang mengalir agar sesuai kebutuhan masing-masing komponen.
Dulu sekring yang dipakai pada kendaraan bermotor ukurannya besar dan terbuat dari keramik. Tapi seiring dengan perkembangan teknologi, ukuran sekring menjadi semakin kecil. Jenisnya pun bermacam-macam berdasarkan bentuk dan warnanya.
Jenis-jenis sekring bisa dibedakan berdasarkan bentuk dan warnanya. Jika dilihat dari bentuknya, Anda akan menemukan 2 jenis sekring yakni sekring tabung atau tube fuse dan sekring tancap atau fuse blade.
Saat ini baik sepeda motor maupun mobil sudah menggunakan jenis sekring yang sama yakni sekring tancap.
Hal penting lain yang juga sebaiknya Anda ketahui tentang sekring adalah jenis sekring tancap berdasarkan warnanya. Warna pada sekring ini memiliki arti yakni kapasitas arus. Beberapa merek sekring memang menyertakan ukuran arusnya pada kemasan. Tapi agar lebih memudahkan, mengetahui jenis sekring berdasarkan warna tentu tidak ada salahnya. Terlebih jika suatu saat Anda menemukan produk sekring yang ternyata tidak dilengkapi info terkait spesifikasinya.
Karena termasuk komponen vital, sebaiknya jangan lupa untuk selalu menyiapkan cadangan sekring. Terlebih jika Anda ingin melakukan perjalanan jarak jauh.
Pada kendaraan bermotor, sistem listrik yang digunakan pada umumnya bersifat paralel. Karena setiap bagian memiliki beban yang berbeda-beda, keberadaan setiap sekring menjadi proteksi untuk masing-masing sistem agar korsleting bisa dicegah.
Agar sekring bisa berfungsi dengan baik, hindari memasang jenis yang ukuran kurang dari batas arusnya. Misalnya saja, standar yang digunakan adalah 10 A dan Anda memasang ukuran 5 A. Kesalahan ini bisa membuat sekring sering rusak.
Sebaliknya, hindari memasang sekring yang melebihi batas standarnya. Kalau sudah memiliki standar 5 A, jangan gunakan yang 10 A. Ini bisa menyebabkan arus listrik yang mengalir lebih dari yang dibutuhkan. Akibatnya, bola lampu atau panel akan mudah rusak juga.
Banyak orang yang melakukan modifikasi pada kendaraan mereka tanpa mempertimbangkan arus dan pemilihan sekring. Misalnya saja menukar model lampu depan menjadi LED agar terlihat lebih keren atau memasang jenis klakson yang butuh daya lebih tinggi dari yang seharusnya. Beban komponen baru dengan sekring yang tidak seimbang bisa menyebabkan kerusakan.
Jadi kalau misalnya Anda sering mengalami klakson yang tidak mau menyala saat ditekan atau lampu yang sering putus, bisa jadi ada kesalahan dalam penghitungan beban sekringnya. Untuk memudahkan, Anda bisa menghitung beban daya dengan menggunakan rumus berikut:
I=P/E
Keterangan:
I= Kuat arus dalam ampere
P= Daya listrik dalam watt
E= Tegangan listrik dalam volt
Agar kapasitas sekring agar aman, gunakan 2 kali rumus di atas. Contohnya Anda ingin memasang lampu depan dengan daya 55 watt pada sepeda motor Anda sementara rata-rata tegangan sepeda motor adalah 12 volt. Dengan rumus di atas, nilai ampere yang didapat adalah 4,58 A. Setelah dikali dua, didapat 9,16 A sebagai hasilnya.
Setelah itu, sesuaikan dengan jenis sekring yang ada di pasaran. Karena tidak ada yang punya spesifikasi 9,16 A, gunakan yang paling dekat yakni 10. Kalau kebetulan Anda membeli motor atau mobil bekas, Anda bisa membawa sekring lama saat membeli yang baru. Ini bisa membantu Anda menemukan ukuran yang paling sesuai.
Seperti aliran listrik di rumah, sistem kelistrikan kendaraan bermotor yang mengalami korsleting juga bisa berdampak fatal yakni menyebabkan kebakaran. Sebagai protektor, penting untuk memastikan sekring dalam kondisi baik agar pencegahan kebakaran bisa dilakukan. Ada beberapa tanda yang menunjukkan sekring terbakar, rusak dan perlu diganti antara lain:
Dengan peran yang sangat penting, fungsi sekring tidak boleh diabaikan begitu saja. Selain memilih ukuran sekring yang sesuai, pastikan Anda melakukan pengecekan secara berkala dan mengganti sekring yang rusak sesegera mungkin. Ini penting demi menghindari terjadinya korsleting parah yang menyebabkan kebakaran mesin.
Justin Sutanto memiliki spesialisasi di dunia digital sebagai SEO & SEM Specialist, bekerja di salah satu agensi pemasaran digital terkemuka selama lebih dari tiga tahun.