Oli merupakan komponen penting dalam mobil lantaran berfungsi sebagai pelumas, perekat, serta pembersih hasil pembakaran. Jika kondisi oli mobil baik, mesin pun dapat bekerja dengan maksimal. Berbeda, ketika kondisinya buruk sebab terlambat diganti, komponen mesin bisa mengalami aus sehingga tidak bisa bekerja secara maksimal. Untuk itu, kamu perlu memahami aturan ganti oli mobil yang direkomendasikan pabrik atau bengkel resminya.
Lantas, kapan tepatnya penggantian oli itu perlu dilakukan? Mari simak ulasannya.
Baca juga: Oli Mobil Rembes? Oh Tidak! Ketahuilah Cara Mengatasinya!
Agar kamu tidak melewatkan waktu untuk ganti oli mobil, kamu bisa memperhatikan tanda-tanda ini ya.
Langkah pertama, kamu bisa mengecek lampu indikator penanda sistem pelumasan masih berfungsi atau tidak di bagian instrument cluster. Lampu tersebut akan menyala jika mendeteksi ada masalah pada bagian pelumasan seperti kehabisan oli, tekanan mulai menurun, atau hal-hal yang berkaitan dengan pelumasan mesin mobil.
Ketika kamu melihat lampu indikator tersebut menyala terus hingga mesin dihidupkan, kamu bisa segera mengecek di bagian dipstick untuk memastikan kondisi oli. Bisa juga langsung membawanya ke bengkel resmi agar dicek oleh para montir profesional.
Ketika kondisi oli sudah memburuk, biasanya fungsinya sebagai pelumas tidak bekerja sebagaimana mestinya. Akibatnya, suara mesin akan terdengar kasar setiap kali dinyalakan. Di jalan pun, kendaraan akan terasa tidak nyaman ketika digunakan. Terutama ketika melewati jalanan yang terjal.
Nah, ketika kamu mulai merasakan itu, segera cek kondisinya. Bisa juga langsung mengganti dengan oli yang baru.
Untuk memastikan kondisi oli mobil, kamu bisa mengecek menggunakan tisu atau kain yang dimasukkan ke bagian dipstick. Kamu bisa mengecek setiap pagi sebelum digunakan. Dari kain atau tisu tersebut, nantinya akan melihat warna oli serta mengetahui apakah jumlahnya sudah melewati batas yang ditentukan atau belum.
Lantas, kapan sih waktu yang tepat untuk mengganti oli mobil dan seberapa sering? Jawabannya tidak menentu, bisa berbeda-beda antar mobil. Pasalnya, kebiasaan kamu saat mengemudi, kondisi permukaan jalanan, jarak tempuh, serta frekuensi pemakaian menjadi beberapa faktor penentu dalam waktu penggantian oli mobil.
Aturan ganti oli mobil bertipe sintetik untuk penggunaan normal di jalanan kota, secara umum harus diganti setiap 10.000 km atau 6 bulan sekali. Berbeda jika kamu memakai oli yang bercampur mineral, waktu menggantinya ketika sudah mencapai jarak 5.000 km.
Namun, kembali lagi ke penggunaan sehari-harinya. Jika kamu sering menggunakannya untuk berkendara jarak jauh, melewati jalanan tanjakan, atau dalam kondisi sering terjebak macet, ada baiknya jika kamu lebih sering mengganti sebelum mencapai batas maksimal tersebut. Tujuannya, agar mesin lebih awet.
Oli adalah urat nadi kendaraan kamu, yang mana bertugas untuk melumasi dan melindungi semua komponen mesin mobil. Menggantinya secara berkala adalah salah satu cara paling ekonomis untuk mendapatkan keandalan dan kinerja puncak dari kendaraan kamu.
Hal buruk bisa terjadi jika oli kamu tidak diganti rutin. Di antaranya:
Setelah beberapa waktu dan penggunaan, konsistensi dan efektivitas oli dapat berubah karena kondisi ekstrim yang harus dialami selama digunakan. Misalnya, peredam gesekan dan aditif lainnya dalam oli akan mulai memudar, yang berarti oli tidak akan dapat bekerja dengan baik untuk melumasi atau melindungi komponen mesin.
Salah satu tanda oli mesin perlu diganti adalah jika sudah kotor. Sebab, ada debu atau kotoran lainnya yang masuk sehingga dapat mengurangi gesekan antar komponen mesin serta mempercepat keausan komponen. Akibatnya, proses erosi lebih cepat terjadi dan gesekan akan semakin terasa kasar pada mesin.
Saat kamu menyalakan mesin kendaraan, saat itulah komponen-komponennya mulai bergerak dan terjadi gesekan antar satu komponen dengan komponen lainnya. Pada saat inilah, oli bertugas untuk meredam terjadinya gesekan yang berlebihan sedangkan cairan pendingin akan mengatur suhu kendaraan agar tidak pada tingkat ekstrim.
Namun, jika kamu tidak mengganti oli dengan baik, gesekan akan meningkat dan mesin akan mudah menjadi terlalu panas. Akibat jangka panjangnya, masa pakai mobil akan lebih pendek dari yang seharusnya.
Jadi, sudah paham tentang aturan ganti oli mobil? Kapan harus diganti dan seberapa sering, dapat dilakukan sesuai kebiasaan kamu mengemudi. Namun, alangkah lebih baik jika kamu rutin menggantinya dan selalu mengecek jika mulai ada tanda-tanda oli mengalami masalah. Jangan tunggu sampai mobil tidak lagi bisa digunakan baru menggantinya, ya. Semoga bermanfaat.
Justin Sutanto memiliki spesialisasi di dunia digital sebagai SEO & SEM Specialist, bekerja di salah satu agensi pemasaran digital terkemuka selama lebih dari tiga tahun.